Republiktimes.com – Pasukan Israel menyerbu jemaah Palestina yang sedang beribadah di Masjid Al – Aqsa, Yerusalem timur, Selasa (4/4) malam waktu setempat. Akibat serangan itu sejumlah jemaah dari Palestina terpaksa meninggalkan lokasi.
Pasukan Israel menyerbu jemaah Palestina yang sedang beribadah di Masjid Al – Aqsa Yerusalem timur, Selasa (4/4) malam waktu setempat. Akibat serangan itu sejumlah jemaah dari Palestina terpaksa meninggalkan lokasi.
1. Ratusan Jemaah Dipukul, Dilarang Iktikaf
Palestinians arrested inside of the Al Aqsa Mosque.
Minutes after making their Ramadan prayers. pic.twitter.com/QiGCkHVbGV
— Khaled Beydoun (@KhaledBeydoun) April 4, 2023
“Setiap orang dari mereka dipukuli dengan kejam,” kata salah satu jemaah.
Pasukan Israel merangsek masuk pukul 22.00 waktu setempat dan mulai mengosongkan masjid yang digunakan ratusan jemaah untuk salat malam. Sebelumnya, ada puluhan ribu orang yang menjalankan salat Tarawih di sana dan sebagian besar di antaranya sudah pulang sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
Para jemaah yang bertahan usai Tarawih mengunci diri di dalam untuk menghindari tindakan kekerasan Israel. Namun polisi Israel memecahkan jendela dan menembakkan gas air mata serta granat kejut ke tengah mereka.
Otoritas Israel membatasi siapa saja yang masuk ke Al-Aqsa dan melarang ada jemaah yang beribadah setelah jam 9 malam di sana atau setelah Tarawih selesai. Iktikaf hanya boleh dilakukan di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
2. Lempar Granat ke Perempuan yang Sedang Baca Al-Quran
Palestinians confront Israeli occupation troops' storming of Al-Qibli prayer hall at occupied Jerusalem's Al-Aqsa Mosque pic.twitter.com/StbJLJfkLq
— PALESTINE ONLINE 🇵🇸 (@OnlinePalEng) April 4, 2023
Target serangan aparat Israel ini juga tanpa pandang bulu. Tak hanya menyerang pria dewasa, mereka juga memukul seorang perempuan yang berada di dalam masjid suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ini.
“Saya sedang duduk di kursi dan membaca (Quran),” kata seorang wanita lansia kepada Reuters sambil menghela napas.
“Mereka melempar granat kejut, satu dari itu mengenai dada saya,” sambung dia.
Laporan Bulan Sabit Merah Palestina, sebanyak tujuh jemaah masjid terluka akibat terkena tembakan peluru karet. Beberapa lainnya mengalami luka karena pukulan benda tumpul. Mereka menambahkan, aparat Israel mencegah tim medis masuk ke dalam masjid.
3. Membalas, Gaza Kirim 9 Roket ke Israel
Setelah penyerangan itu, Gaza melancarkan serangan balik. Pada Rabu (5/4), militer Israel menyebut ada sembilan roket yang ditembakkan Gaza ke arah Israel. Empat dari sembilan roket itu berhasil dicegat. Sedangkan lima sisanya mendarat di area terbuka. Belum ada keterangan siapa kelompok yang menembakkan roket. Namun, Gaza merupakan wilayah kekuasaan milisi Hamas, musuh besar Israel.
4. 350 Orang Ditangkap Israel
احدى الاصابات داخل المسجد الاقصى pic.twitter.com/lufBTgMPPL
— Hisham Abu Shaqrah | هشام أبو شقرة (@HShaqrah) April 4, 2023
“Kami menangkap dan memindahkan mereka yang membarikade diri sendiri di dalam Masjid di Kota Tua di Yerusalem Timur,” kata Kepolisian Israel seperti dikutip dari AFP.
5. Petugas Israel Diduga Cegah Petugas Medis
Bulan Sabit Palestina mengatakan 12 warga Palestina menderita luka dari peluru-peluru berujung karet dan pemukulan dalam bentrokan dengan polisi Israel. Mereka menambahkan bahwa pasukan Israel mencegah tim medis mencapai wilayah tersebut.
6. Kerusuhan Al-Aqsa Memicu Perang Lintas Batas
Konfrontasi di Al-Aqsa, tempat suci ketiga dalam Islam dan situs paling suci dalam Yudaisme yang disebut sebagai Temple Mount, telah memicu perang lintas batas yang mematikan antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza di masa lalu. Konflik terakhir terjadi di tahun 2021.
Hamas mengutuk serangan terakhir sebagai kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan meminta warga Palestina di Tepi Barat untuk pergi beramai-ramai ke masjid Al-Aqsa untuk mempertahankannya. Orang Palestina melihat Al-Aqsa sebagai salah satu dari sedikit simbol nasional di mana mereka menjadi pengendali.
Mereka takut Masjid Al Aqsa lama-lama akan jatuh ke tangan kelompok Yahudi seperti yang terjadi terhadap Masjid Ibrahimi di Hebron pada 1967. Warga Palestina juga khawatir dengan gerakan sayap kanan Israel yang ingin menghancurkan struktur Islam di kompleks Masjid Al-Aqsa dan membangun kuil Yahudi di tempat mereka.
7. Kelompok Palestina Kutuk Serangan
Kelompok-kelompok Palestina mengutuk serangan terbaru terhadap jemaah, yang disebut sebagai kejahatan. “Kami memperingatkan pendudukan agar tidak melintasi garis merah di tempat-tempat suci, yang akan menyebabkan ledakan besar,” kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Jordan, yang bertindak sebagai penjaga situs suci Kristen dan Muslim Yerusalem di bawah pengaturan status quo yang berlaku sejak perang 1967, mengutuk penyerbuan tersebut.