Kualitas udara Jakarta membaik memasuki musim hujan, tapi…

Republiktimes.com – Udara tidak jarang disebut sebagai ancaman jika tinggal atau berada di Jakarta. Predikat 10 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia tidak jarang disematkan pada Jakarta. Salah satu buktinya adalah catatan IQAir dilansir Antara News yang memperlihatkan angka 169 per 21 September 2024 atau dikategorikan tidak sehat, dimana September jadi bulan terakhir kemarau di Indonesia. Kondisi tersebut jelas menjadi perhatian tersendiri, baik bagi yang berdomisili di Jakarta maupun para pendatang, sebab tingginya aktivitas harian di kota ini.

Namun memasuki musim hujan, level kualitas udara ini dapat dikatakan membaik. Data terbaru per 21 November 2024 pukul 07.00 WIB di IQAir menunjukkan bahwa kualitas udara ibukota berada di angka 90 atau terkategori sedang. Hal ini mengartikan udara Jakarta membaik, namun belum sepenuhnya sehat untuk semua kalangan, dimana IQAir merekomendasikan empat langkah, yaitu kelompok sensitif disarankan mengurangi kegiatan luar ruangan (outdoor), menggunakan masker bagi kelompok sensitif yang dalam kondisi terpaksa harus menjalani aktivitas diluar, menutup jendela untuk menghindari udara kotor, serta mengaktifkan penyaring udara.

Melihat penurunan tersebut, tentunya beragam opini akan muncul terkait apakah hasil ini akibat adanya musim hujan. Pernyataan dari Sigit Reliantoro, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK RI, sebagaimana dikutip dalam Detik menyatakan bahwa guyuran hujan punya dampak positif dalam membersihkan udara, khususnya Jakarta. Bahkan, hujan secara efektif membilas partikel-partikel berbahaya di udara. Itulah sebabnya tingkat kualitas udara Jakarta di 21 November 2024 berada di level sedang.

Sigit melanjutkan bahwa udara yang belum sepenuhnya bersih ini merupakan dampak dari tingginya volume kendaraan di Jakarta, dimana transportasi menyumbang 44 persen dari emisi, mulai berbahan batu bara, minyak, hingga gas. Disamping itu, minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH), menurut Sigit, juga turut mempersulit serapan udara di kotor di ibukota.

Share this post :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest