Dari IKARUS ke IKN: Menyatukan Kebersamaan dalam Keberagaman

Yogyakarta, Republiktimes.com — Minggu, 24 November 2024, menjadi momentum bersejarah bagi Forum Silaturahmi Keluarga IKARUS Yogyakarta. Bertempat di kediaman Ricky Satria Wiranata, Sambilegi, Maguwoharjo, Sleman, forum ini resmi bertransformasi menjadi Ikatan Keluarga Nusantara (IKN) Yogyakarta. Pergantian nama ini bukan sekadar formalitas, tetapi menegaskan komitmen forum untuk menjadi ruang yang lebih inklusif, egaliter, dan mencerminkan keberagaman seluruh anggotanya.

Forum ini pertama kali dideklarasikan pada 18 Juni 2022, dengan kepengurusannya yaitu Januariansyah Arfaizar sebagai Ketua, Muhammad Nurhidayat sebagai Sekretaris, dan Ricky Satria Wiranata sebagai Bendahara. Dengan slogan sederhana namun penuh makna, “Makan Lagi, Minum Lagi, Ngopi Lagi,” forum ini menjadi ruang silaturahmi yang hangat dan penuh keceriaan.

Menurut Januariansyah Arfaizar, Ketua IKN Yogyakarta, perubahan nama ini muncul untuk menjawab dinamika internal dan kesalahpahaman terkait dualisme kepemimpinan di bawah nama IKARUS. “Wacana ini pertama kali dibahas dalam pertemuan rutin pada 27 Oktober 2024 di kediaman Sarli Zulhendra. Nama baru ini mencerminkan visi kolektif yang melampaui sekadar alumni atau institusi, merangkul semua keluarga tanpa memandang latar belakang,” jelasnya saat dihubungi Republiktimes.

Muhammad Nurhidayat, Sekretaris IKN Yogyakarta, menyampaikan bahwa meskipun perubahan ini diawali dari sebuah isu, langkah tersebut diambil demi kebaikan bersama. “Kami menyayangkan adanya anggapan dualisme, tetapi transformasi ini adalah jalan terbaik untuk menjaga kebersamaan,” ungkapnya.

Langkah strategis ini mendapat dukungan penuh dari para dewan sesepuh. Dr. Arif Rahman, M.Pd.I., Dewan Sesepuh sekaligus Dekan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, menilai perubahan ini sebagai bentuk inklusivitas yang nyata. “Forum ini sekarang menjadi ruang terbuka bagi siapa saja, menciptakan kebersamaan tanpa sekat sosial,” ujarnya.

Pendapat serupa disampaikan oleh Sumarni, M.Hum, Dewan Sesepuh sekaligus Dosen Universitas Gunungkidul Yogyakarta, dan Ahmad Sura’ie, M.H.I., Dewan Sesepuh sekaligus Komisioner KPU Sleman. Mereka menegaskan bahwa forum ini telah menjadi tempat untuk berdiskusi secara bebas tanpa memandang status sosial. “Kami senang sekali dalam forum ini kita bisa berbicara apa saja, mengemukakan pendapat tanpa diskriminasi,” ujar keduanya.

Sementara itu menurut Wira Sutirta, S.H.I., Dewan Sesepuh sekaligus Entrepreneur Yogyakarta, sebelum terjadinya perubahan nama menjadi IKN Yogyakarta menyampaikan, “sebenarnya kegiatan Forum Silaturahmi Keluarga IKARUS Yogyakarta ini berbeda  degan IKARUS Yogyakarta dibawah kepengurusan adik-adik mahasiswa. Forum ini anggotanya dominan alumni Raudhatul Ulum yang sudah berkeluarga, kegiatannya juga yang santai dan membikin happy, kalau mau digabung gak mungkin lah, sepertinya penggunaan nama Forum Silaturahmi Keluarga IKARUS Yogyakarta membuat dampak negatif terhadap adik-adik IKARUS Yogyakarta, untuk kemaslahatan sebaiknya kita ganti nama,” tutupnya.

Transformasi ini juga diapresiasi oleh Dra. Hj. Nurmala, Dewan Sesepuh IKN Yogyakarta, yang berharap forum ini terus berkembang dan memberi manfaat luas. Sementara itu, Dr. Drs. Yusdani, M.Ag., Ketua Dewan Sesepuh sekaligus Direktur PS2PM Yogyakarta, menegaskan bahwa perubahan ini mencerminkan visi besar forum sebagai ruang belajar, berbagi, dan berkontribusi bagi masyarakat.

Acara yang berlangsung pada Minggu tersebut dihadiri oleh 42 anggota keluarga dari berbagai latar belakang, termasuk keluarga Yusdani, Bary Irama, Siti Jamilah, Sumarni, Muhammad Nurhidayat, Sarli Zulhendra, Nurmala, Lilik, Leni Marini, Dedi Riyanto, Muhammad Haris, Ricky Satria Wiranata dan Januariansyah Arfaizar yang turut menyaksikan perubahan besar tersebut dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Sementara keluarga lain yang tidak sempat hadir, H. M. Muslich KS, Fitri Indriani, Arif Rahman, Saiful Madani, Suyatin, Ubaidillah, Febiansyah, Rima Hidayati, Sigit Nugroho, Desy Rosita dan Rodiah, turut mendukung perubahan nama tersebut.

Transformasi menjadi IKN Yogyakarta menandai era baru dalam perjalanan komunitas ini. Dengan semangat keberagaman, IKN Yogyakarta berkomitmen untuk terus menjadi ruang kebersamaan inklusif yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

 

Share this post :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest