Yogyakarta — Ratusan dosen muda dari berbagai perguruan tinggi Islam mengikuti Pelatihan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) di University Hotel UIN Sunan Kalijaga yang berlangsung dari tanggal 21-23 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi istimewa dengan kehadiran Prof. M. Amin Abdullah, tokoh pemikiran Islam kontemporer sekaligus anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Amin Abdullah menyampaikan materi bertajuk “Membangun Integrasi Keilmuan dan Keislaman”.
Dalam materinya, Amin Abdullah menekankan pentingnya integrasi antara agama dan sains. Ia membuka dengan kutipan dari filsuf Holmes Rolston: “Agama yang terpisah dari sains hari ini tidak akan memiliki keturunan di masa depan.” Menurutnya, ilmu-ilmu keislaman tidak bisa lagi berdiri sendiri, melainkan harus membuka dialog dengan ilmu alam, sosial, dan humaniora agar tetap relevan dan berkembang. Pendekatan lintas disiplin ini dianggap penting untuk menghindari stagnasi dalam pengembangan ilmu.
Amin Abdullah juga mengulas pemikiran tokoh-tokoh Islam kontemporer seperti Ebrahim Moosa, Nidhal Guessoum, dan Jasser Auda. Ia mengutip Moosa yang menyatakan bahwa studi agama akan kehilangan makna bila mengabaikan pengaruh wacana politik, ekonomi, dan budaya. Gagasan ini menginspirasi para peserta, yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, untuk melihat peluang kolaborasi dan integrasi keilmuan lintas bidang.
Lebih lanjut, Amin Abdullah mengajak para dosen untuk mengadopsi pendekatan baru dalam proses belajar-mengajar. Ia menyarankan penggunaan metode yang mengedepankan keterbukaan, imajinasi kreatif, dan pengujian antar subjek (intersubjective testability). Dalam konteks ini, penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) pun perlu mempertimbangkan integrasi antara nilai-nilai keislaman dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Forum tersebut tidak hanya menjadi ajang penyampaian materi satu arah, tetapi berkembang menjadi ruang dialog yang kritis dan reflektif. Para dosen muda menyampaikan pertanyaan dan berbagi pengalaman, mencerminkan semangat untuk berubah dan berinovasi. Amin Abdullah berhasil menyalakan semangat baru, bahwa tugas dosen masa kini bukan sekadar mentransfer ilmu, tetapi merajut ulang peta keilmuan agar lebih relevan, menyatu, dan bermakna dalam kehidupan nyata.[]