Republiktimes.com – Final FIFA Club World Cup (CWC) 2025 mencatatkan sejarah tak terduga ketika Chelsea FC, perwakilan Inggris yang masuk sebagai juara UEFA Europa Conference League (UECL) 2024, mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG), juara UEFA Champions League (UCL) musim lalu, dengan skor telak 3-0.
Digelar di MetLife Stadium, New Jersey, pertandingan ini mempertemukan dua kutub kekuatan sepak bola Eropa: PSG dengan segudang bintangnya, dan Chelsea yang datang sebagai “kuda hitam” turnamen. Namun, justru The Blues yang tampil dominan sejak awal laga.
Gol pembuka tercipta di menit ke-22 setelah Palmer menuntaskan umpan Malo Gusto dengan tembakan mendatar ke sudut kiri bawah gawang. Chelsea pun unggul 1-0 dan mulai bermain lebih lepas.
Kedelapan menit kemudian, Palmer kembali mencetak gol indah usai menerima umpan terobosan dari Levi Colwill. Dengan satu sentuhan kontrol, ia melepaskan sepakan keras yang tak mampu dibendung Donnarumma—Chelsea menjauh 2-0.
Di menit ke-43, Palmer kembali terlibat dalam proses gol ketiga yang kali ini diselesaikan dengan cantik oleh Joao Pedro. Penyerang asal Brasil itu melakukan chip sempurna melewati kiper PSG yang sudah maju terlalu jauh dari sarangnya.
PSG Mencoba Bangkit, Justru Mendapat Kartu Merah
PSG mencoba bangkit di babak kedua, tetapi penyelesaian buruk dan organisasi pertahanan Chelsea yang solid membuat Les Parisiens frustrasi. Di tengah upaya mengejar ketertinggalan, PSG justru kembali kebobolan di menit ke-68. Kali ini giliran Joao Pedro yang mencatatkan namanya di papan skor setelah menuntaskan serangan balik cepat dengan tenang.
Ketegangan meningkat di menit ke-85 ketika wasit menerima sinyal dari VAR terkait pelanggaran Joao Neves. Setelah meninjau ulang, kartu kuning yang sempat dikeluarkan dibatalkan dan diganti dengan kartu merah langsung.
Skor akhir 3-0 menjadi tamparan telak bagi PSG, sekaligus penegas bahwa dominasi di level UCL tak menjamin kemenangan mutlak di pentas global. Chelsea, yang datang tanpa ekspektasi tinggi, justru keluar sebagai juara dunia antar-klub, menunjukkan bahwa mentalitas, taktik, dan efisiensi di lapangan lebih menentukan daripada reputasi.
Chelsea menjadi tim kelima, dan yang pertama dari Inggris, yang berhasil memenangkan lebih dari satu gelar Piala Dunia Antarklub (termasuk semua format sebelumnya). Mereka bergabung dengan Real Madrid (6 kali), Barcelona (3), Bayern Munchen (2), dan Corinthians (2).
CWC FIFA 2025 menjadi panggung pembuktian bagi Chelsea—bahwa status “underdog” bisa berubah menjadi “penguasa dunia” dalam satu malam. Sebaliknya, PSG kembali harus merenung soal kegagalan mereka meraih supremasi global, meski bertabur bintang dan dana tak terbatas.[ESG]