Republiktimes.com – Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengecam keras pernikahan anjing yang menggunakan adat Jawa.
Bahkan, pesta pernikahan anjing yang dinamai ‘The Royal Wedding Jojo dan Luna’ tersebut, kabarnya menghabiskan biaya hingga Rp 200 juta. Namun, sebagian besar biaya fantastis tersebut diklaim sudah ditanggung oleh pihak sponsor.
“Sangat menyayangkan dan menyatakan ketidaksetujuan atas terselenggaranya kegiatan The Royal Wedding Jojo dan Luna, yang terpublikasi secara viral pada media sosial,” demikian pernyataan Kepala Disbud DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, dalam postingan akun Instagram resmi Dinas Kebudayaan DIY, @dinaskebudayaandiy, pada Kamis (20/7/2023).
Lebih lanjut, Lakshmi juga menyebut, bahwa upacara adat pernikahan, khususnya DIY dan tradisi Jawa pada umumnya, baik prosesi adatnya maupun nilai/marwahnya telah dilindungi secara hukum oleh negara. Hal itu dapat dilihat melalui Undang-undang (UU) No. 5 Tahun 2017, tentang Pemajuan Kebudayaan dan Perda Istimewa DIY Nomor 3 Tahun 2017, tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan.
“Sehubungan dengan hal tersebut adalah sudah menjadi kewajiban Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan aksi pelestarian fisik dan nilainya, ketika terjadi penyimpangan yang berakibat pada terdegradasi dan terdistorsinya nilai dan marwah upacara daur hidup tersebut. Untuk itu, kami berupaya kejadian tersebut tidak akan terulang.”
“Upacara adat merupakan suatu tradisi yang menghargai dan memuliakan alam beserta isinya, termasuk di dalamnya binatang. Bahkan, terdapat juga keberadaan upacara adat/tradisi yang menghargai binatang dalam peran, kodrat dan peruntukannya baik fisik maupun maknawinya, misal Gumbregan di Kabupaten Gunungkidul DIY.”
Sebelumnya diketahui, pesta pasangan anjing berjenis ‘husky’ tersebut digelar di Dog Park, Kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada Jumat (14/7), mulai pukul 16.00-21.00 WIB. Adapun ownernya ialah, Valentina Chandra (pemilik Jojo) dan Indira Ratnasari (pemilik Luna).
Acara tersebut kemudian menjadi viral setelah kedua anjing memakai busana tradisional adat Jawa yang didesain khusus untuk anjing. Di sana juga terlihat ada dua panggung pelaminan yang disiapkan.
Panggung pertama, persis berada di depan kolam renang mini sebagai tempat pemberkatan. Panggung berikutnya digunakan sebagai tempat resepsi dan foto bersama tamu undangan.
Sebelum prosesi adat Jawa berlangsung, Jojo dan Luna menjalani ‘pemberkatan’ yang dibimbing oleh pastor Lorenzo Heli di atas panggung pelaminan. Usai pemberkatan, kedua pemilik anjing itu naik ke atas pelaminan mengenakan busana internasional serba putih.
Jojo dan Luna kemudian berganti busana memakai pakaian anjing yang didesain dengan gaya khas adat Jawa ketika prosesi arak-arakan. Pemilik Jojo dan Luna juga tampil mengenakan kebaya dan beskap berwarna hijau.