Penurunan Rating Saham RI oleh Morgan Stanley, Ekonom Ingatkan Soal Sentimen Negatif Investor dan Pertumbuhan Ekonomi

Yogyakarta, Republiktimes.com – Seiring dengan penurunan peringkat saham Indonesia oleh Morgan Stanley menjadi “underweight,” berbagai kalangan mulai memberikan respons terhadap keputusan tersebut. Salah satunya adalah Edo Segara Gustanto, seorang pengamat ekonomi Pusat Kajian dan Analisis Ekonomi Nusantara.

Menurut Edo Segara Gustanto, keputusan Morgan Stanley untuk menurunkan peringkat saham Indonesia mencerminkan potensi tantangan yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia di masa depan.

Edo Segara Gustanto menyebutkan bahwa penurunan Return on Equity (ROE) yang dilihat oleh Morgan Stanley merupakan sinyal bahwa banyak perusahaan Indonesia mulai kesulitan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan menghasilkan laba. “ROE yang menurun ini adalah indikasi bahwa sektor bisnis Indonesia menghadapi tantangan yang lebih berat, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global dan domestik. Jika tidak ada reformasi struktural yang signifikan, hal ini berisiko menghambat daya saing Indonesia di pasar global,” ujarnya dalam keterangan kepada media (3/3/2025).

Edo juga menyoroti lemahnya siklus belanja modal yang terjadi di Indonesia. Ia mencatat bahwa meskipun Indonesia berusaha meningkatkan investasinya, angka belanja modal yang diperkirakan hanya mencapai 29% dari PDB pada 2025 jelas menunjukkan bahwa sektor infrastruktur dan produktivitas masih terhambat. “Investasi yang tidak optimal akan berdampak langsung pada lapangan pekerjaan dan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini juga menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia setelah pandemi masih jauh dari kata stabil,” tambahnya.

Edo menegaskan bahwa penurunan peringkat oleh Morgan Stanley tidak hanya mempengaruhi pasar saham, tetapi juga dapat mengubah sentimen investor terhadap Indonesia. “Saat rating saham Indonesia turun, tentu saja hal ini akan menyebabkan tekanan pada IHSG dan menurunkan kepercayaan investor. Indonesia harus segera memperkuat kebijakan ekonomi dan meningkatkan daya tarik pasar modal untuk menjaga stabilitas investasi,” ujar Edo.

Menurut Edo Segara Gustanto, meskipun tantangan yang dihadapi Indonesia cukup besar, masih ada ruang untuk perbaikan. Ia menyarankan agar pemerintah fokus pada kebijakan yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia, termasuk mempercepat reformasi struktural, mempermudah akses investasi asing, serta meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan. “Indonesia perlu fokus pada peningkatan produktivitas dan inovasi untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kondusif bagi investasi jangka panjang,” pungkasnya.

Edo mengingatkan bahwa meskipun tantangan ekonomi Indonesia saat ini cukup berat, ada potensi besar jika kebijakan yang tepat dapat diterapkan untuk mengatasi masalah struktural yang ada.[]

 

Share this post :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest