Republiktimes.com – Relawan Samawi (Solidaritas Ulama Muda Jokowi) membantah tegas segala tudingan yang diarahkan ke Mahkamah Konstitusi (MK), bahwasanya telah membantu membangun dinasti politik untuk keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tudingan tersebut muncul sebagai reaksi, pasca MK mengabulkan permohonan uji materi UU No. 7/2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu), terkait gugatan batas usia Capres-Cawapres.
Dalam pernyataannya, di kanal YouTube Detikcom, Juru Bicara Samawi, Romzi Ahmad, menyampaikan, bahwa putusan MK tersebut adalah suatu hal yang lahir dari proses berdemokrasi. Bahkan jauh dari narasi ‘dinasti politik’ yang tengah dibangun saat ini.
“Terkait dengan politik dinasti, saya rasa kalau bentuknya monarki, absolut atau penunjukkan, saya rasa itu pure dinasti. Tapi kalau ini tentu tidak,” ujar Gus Romzi, dalam tayangan Adu Perspektif: Medan Tempur Pasca Putusan MK, pada Senin (16/10/2023).
“Kita masih banyak tahapan-tahapan yang dilalui. Partai koalisi juga masih terus kita do’akan agar sesuai dengan harapan dan hasil Rapimnas kita, itu proses demokrasi yang lain,” tambahnya.
Seperti diketahui, MK telah memutuskan bahwa batasan usia Capres-Cawapres adalah 40 tahun, dan tidak diturunkan. Namun, mendapatkan pengecualian apabila sudah berpengalaman dalam menjadi pimpinan, baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota.
Karenanya, Samawi pun menyambut baik hasil putusan tersebut, yang mana telah sesuai dengan hasil Rapimnas, dengan mendukung maju Prabowo bersama Gibran, sebagai pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024.
“Pertama tentu saja mau ucapkan alhamdulillah, atas putusan MK yang baru saja keluar, sesuai dengan hasil Rapimnas Samawi dan juga sesuai dengan kehendak rakyat.”
“Yang mana hasil dari Rapimnas Samawi memutuskan untuk merekomendasikan Bapak Prabowo Subianto sebagai presiden dan Mas Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presidennya.”
Bahkan, Gus Romzi juga menyebut, putusan tersebut sebagai hasil dari sebuah kemenangan bagi para anak muda yang memiliki jiwa kepemimpinan. Sebab, putusan Rapimnas tersebut juga merupakan hasil dari sebuah istikharah, demi kebaikan bangsa dan negara.
“Kita menyambut baik karena ini adalah kemenangan kepemimpinan bagi anak muda. Karena ini bukan hanya soal batas usia yang dikurangi tapi kesempatan bagi mereka yang punya pengalaman dalam memimpin. Ini jadi vitamin atau booster yang luar biasa bagi anak-anak muda.”
“Dengan harapan, regenerasi kepemimpinan bagi anak-anak muda bisa berjalan dengan baik. Sehingga bisa menghadirkan pemimpin-pemimpin muda baru yang optimal dan bisa mewarnai suasana demokrasi di Indonesia.”