Jakarta, Republiktimes.com – Menurut survei Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, mulai meningkat. Elektabilitas AMIN mulai mengungguli pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif IPO, AMIN memiliki elektabilitas 34,5 persen, hanya selisih 7,9 persen dari Prabowo-Gibran, yang memiliki elektabilitas 42,3 persen, dan pasangan nomor tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, memiliki elektabilitas 21,5 persen.
“Pertama ada beberapa data yang menunjukkan bahwa semakin meningkat kelompok pemilih yang menyatakan Anies Baswedan tokoh yang paling meyakinkan pada penyampaian gagasan, penyampaian ide, dan rencana kerja,” kata Dedi, kepada media, Rabu (10/1/2024).
Dedi menambahkan bahwa dua alasan mengapa orang memilih Anies Baswedan adalah karena kepemimpinannya yang kuat dari seorang Anies.
Namun, menurut Dedi, faktor elektabilitas Prabowo saat ini masih paling tinggi karena dukungan Presiden Jokowi, yang dianggap sebagai capres yang paling direstui dan akan melanjutkan inisiatif presiden pejawat.
Di situlah bedanya kata Dedi di mana Anies dinilai karena dirinya sendiri sementara Prabowo dipilih karena faktor Jokowi. “Prabowo mengalami peningkatan karena faktor Jokowi, mendapatkan dukungan dari Jokowi, endorsement Jokowi. Jadi Prabowo tidak dinilai sebagai dirinya sendiri tapi karena faktor Jokowi,” ungkap Dedi
Selain itu, hasil survei IPO lanjutan Dedi menunjukkan bahwa pemilih mulai beralih ke Anies karena mereka dapat menyebarkan ide dan gagasan mereka dengan mudah. Dedi juga menyatakan bahwa penampilan Anies dua kali di debat capres 2024 telah membuat pemilih beralih ke Anies.
“Kalau dalam paparan survei debat kandidat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam mempengaruhi pemilih. Ada yang emang memindahkan pilihannya karena sejak mendengar debat ada juga yang semakin yakin dengan pilihannya. Anies salah satu yang mendapat poin. Apa yang dia sampaikan dalam debat itu dianggap oleh publik yang paling meyakinkan. Itulah ada asumsi bahwa Anies dinilai cukup kuat narasi gagasannya,” kata Dedi menambahkan.
Menurut Dedi, survei IPO dimulai pada 1 Januari hingga 7 Januari 2024. 1.200 orang yang disurvei berusia di atas 17 tahun atau memenuhi kriteria hak pilih. Survei ini menggunakan pembagian kuesioner secara langsung dan multistage random sampling. Pada tingkat kepercayaan 95%, perbedaan kesalahan sekitar 2,5%.[]