Republiktimes.com – Penjajahan yang dilakukan oleh Pemerintah Israel masih terus mendapatkan perlawanan yang sengit dari ragam kelompok Milisi Palestina. Akibatnya, perang yang terus memakan korban pun tak dapat dihindari, meski memasuki Bulan Suci Ramadhan.
Kementerian Kesehatan Palestina pun mengungkapkan, bahwa jumlah korban tewas warga sipil meningkat menjadi 31.490 orang, pada Jumat (15/3/2024), akibat serangan Israel di Jalur Gaza. Seruan boikot Produk Israel pun menjadi salah satu alternatif dalam membendung kebengisan Militer Israel (IDF) dalam membombardir warga sipil Palestina.
Salah satu Aktivis Muslim, Zahra, pun mendukung penuh langkah pemboikotan tersebut tersebut sebagai bentuk Solidaritas Konsumen Muslim Indonesia. Lantaran hal itu dinilai sebagai langkah awal untuk menentang kekuatan dunia yang sewenang-wenang.
“Momentum perang melawan Produk Israel merupakan langkah awal dari misi besar yaitu perang melawan globalis. Dibutuhkan strategi yang sistematis dan melibatkan negara sebagai daya dorong di dalam negeri dan internasional,” ujar Zahra, dalam dialog bertema ‘Ramadhan Tanpa Produk Genosida’, pada Jumat (15/3/2024).
Senada, Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan dengan tegas mengimbau Umat Islam dan Konsumen Muslim di Indonesia untuk aktif menghindari penggunaan atau memboikot sejumlah produk, yang terafiliasi Israel, dengan gerakan #RamadanTanpaProdukGenosida.
Langkah tersebut dilakukan sebagai komitmen untuk melaksanakan anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menghendaki agar umat Muslim meninggalkan produk yang diproduksi perusahaan yang terafiliasi dengan Israel.
“YKMI menyikapi dan melanjutkan anjuran MUI untuk melaksanakan #RamadanTanpaGenosida. Konsumen Muslim harus menggunakan produk-produk alternatif sebagai pengganti,” ujar Himawan.
Berdasarkan analisa dan kajian internal YKMI, terdapat 10 produk yang terafiliasi dengan Israel, yakni Starbucks, Danone, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, Burger King, dan Kurma Israel. Bahkan, selain 10 produk di atas, juga ada beberapa produk yang kerap dikonsumsi masyarakat, seperti KFC, Pizza Hut, P&G dan lainnya.
Meskipun ada beberapa produk yang sepenuhnya diproduksi di Indonesia, entah karena sebagian atau sahamnya dimiliki oleh perusahaan atau orang Israel, kemudian perusahaannya secara terbuka atau tersirat memberikan dukungan kepada Israel dan kejahatan Israel di Palestina. Serta terdaftar dalam situs-situs internasional yang memiliki data keterlibatan perusahaan-perusahaan global yang memiliki afiliasi dengan Israel, seperti boycott.thewitness dan bdnaash.
“YKMI mengidentifikasi sejumlah produk genosida dengan sejumlah kriteria. Salah satu yang menjadi acuan adalah situs boycott.thewitness dan bdnaash,” ungkap Himawan.
YKMI, lanjut Himawan, percaya aksi boikot produk terafiliasi ini lebih banyak mendatangkan manfaat bagi nilai-nilai kemanusiaan dan perjuangan Palestina. Ia menilai, adanya upaya untuk menggagalkan aksi boikot ini justru dilakukan oleh kelompok-kelompok yang terkait dengan produk terafiliasi Israel.
“YKMI percaya aksi boikot ini akan lebih besar manfaatnya bagi kemanusiaan dibandingkan dengan efek negatifnya yang coba dibesar-besarkan untuk menggagalkan gerakan ini. Misalnya saja soal tuduhan bakal munculnya pengangguran karena aksi boikot ini,” tutur Himawan.
Sebagai gantinya, Himawan mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan nasional yang tidak terafiliasi Israel juga mulai membuka lapangan pekerjaan baru. Di mana kebutuhan tersebut terbuka untuk semua level pekerjaan.
“YKMI justru melihat bahwa pasca-tindakan boikot, produk-produk nasional mengalami peningkatan penjualan yang signifikan serta membuka lapangan pekerjaan baru. Dan, tentu saja, karena ini adalah perusahaan nasional, maka dia berbeda dari perusahaan asing,” jelasnya.
Dengan penjelasan daftar produk tersebut, diharapkan Umat Muslim akan memiliki pemahaman yang lebih tegas dan utuh atas produk-produk terafiliasi Israel yang harus dihindari penggunaannya.
“Daftar produk yang dibuat YKMI akan semakin memperjelas pemahaman Umat Muslim Indonesia atas produk-produk yang terafiliasi Israel. Daftar produk ini juga akan menjawab kebingungan-kebingungan yang sempat muncul di masyarakat Indonesia,” terang Himawan.
Terakhir, YKMI percaya, bahwa aksi boikot ini akan memberikan dampak yang besar bagi perekonomian Israel dan lambat laun akan menghentikan kejahatan kemanusiaan Israel di Palestina. Sebab pemboikotan ini akan efektif untuk menekan suplai keuntungan perusahaan-perusahaan terafiliasi Israel yang digunakan untuk membeli senjata dan mendukung pembantaian Israel di Palestina.
“Kami haqul yakin aksi boikot ini mampu melemahkan ekonomi Israel dan dalam jangka panjang membuat Israel tak punya kekuatan untuk menyerang dan membunuh umat muslim di Palestina,” pungkasnya.