Republiktimes.com – Nilai tukar rupiah yang terus melemah, menjadi sorotan banyak pihak. Menanggapi hal tersebut, Bank Indonesia (BI) menyampaikan, bahwa akan memastikan stabilitas rupiah tetap terjaga.
Hal itu sebagaimana diungkapkan langsung oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam Sidang IMF World Bank, di Washington DC, AS, 18 April 2024.
“Kami terus memastikan stabilitas rupiah tetap terjaga dengan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan,” ujar Perry, dalam keterangan resmi BI, pada Jumat, (19/4/2024).
Seperti diketahui, per hari ini, Jumat, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada kisaran Rp 16. 282. Di mana pada penutupan perdagangan sebelumnya, Kamis, kurs rupiah tercatat pada level Rp 16. 227 per dolar AS.
Meski demikian, Perry mengungkapkan, bahwa ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market yang kuat, terlebih dalam menghadapi dampak global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate (FFR).
Selain itu, ekonomi Indonesia juga diklaim masih kuat, dalam menghadapi efek memanasnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dalam beberapa pekan terakhir.
“Hal ini ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang prudent dan terkoordinasi erat. Untuk memperkuat ketahahan eksternal dimaksud, komitmen kuat Bank Indonesia untuk stabilisasi nilai tukar menjadi bagian penting,” tambahnya.
Pun demikian, hal serupa juga berlaku untuk pengelolaan aliran portofolio asing yang ramah pasar.
“Termasuk operasi moneter yang pro-market dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang, mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” pungkas Perry.